Halaman

SELAMAT DATANG

Sabtu, 23 Februari 2013

SISTEM PENGAPIAN PADA MOBIL

SISTEM PENGAPIAN PADA MOBIL

Pada umumnya terdapat beberapa Sistem Pengapian diantaranya adalah :
1. SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
2. SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
FUNGSI
Untuk memantikan bunga api pada busi ketika piston mencapai Titik Mati Atas


KOMPONEN UTAMA
1. BATERAI
2. KUNCI KONTAK
3. KOIL PENGAPIAN
4. KONDENSOR
5. DISTRIBUTOR
7. BUSI






FUNGSI KOMPONEN UTAMA SISTEM PENGAPIAN
1. BATERAI
    Untuk menyimpan arus litrik DC
2. KUNCI KONTAK
    Untuk memutus dan menghubungkan arus litrik di dalam rangkaian
3. KOIL PENGAPIAN
    Untuk merubah arus listrik 12 V menjadi 20.000 V - 22.000 V
4. KONDENSOR
    Untuk menyimpan arus litrik sementara
5. DISTRIBUTOR
    Untuk memutus dan menghubungkan arus sekaligus mendistribusikannya ke seluruh busi
6. BUSI
    Untuk memantik bahan bakar didalam silinder


KOMPONEN UTAMA SISTEM PENGAPIAN
1. BATERAI 
    Sebagai penyedia atau sumber arus listrik

 










2. KUNCI KONTAK
    Menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke sirkuit primer
 







3.  KOIL
  Mentransformasikan tegangan baterai menjadi tegangan tinggi(5000 – 25000 Volt)



4. KONTAK PEMUTUS (PLATINA)
Menghubungkan dan memutuskan arus primer agar terjadi induksitegangan tinggi pada sirkuit sekunder sistem pengapian


5. KONDENSATOR
   Mempercepat pemutusan arus primer sehingga teganganinduksi yang timbul pada sirkuit sekunder tinggi

 

6. DISTRIBUTOR

 Membagi dan menyalurkan arus tegangan tinggi ke setiap busisesuai dengan urutan pengapian

7. BUSI
Meloncatkan bunga api listrik diantara kedua elektroda busi didalam ruang bakar, sehingga pembakaran dapat dimulai

Minggu, 10 Februari 2013

service nozel injektor


Nosel Injektor merupakan piranti vital pada system injeksi bahan baker. Gejala mesin kasar, ngelitik sampai tenaga loyo merupakan kompresi kalau performa injector kurang maksimal. “Selama belum ada bocor, jarumnya tidak rusak dan resistensinya masih bagus, berarti injector masih bisa dipakai. Bisa diservis kok,” ujar Taqwa Suryo Swasono, pemilik bengkel GARDEEN SPEED di Cilandak, Jakarta selatan.

Proses servis injector bisa dibedakan menjadi dua tahap utama, yaitu pengetesan dan pembersihan. Jadi, tak bisa asal dibersihkan saja. Sebelumnya harus melewati prosedur pengetesan untuk mengetahui kelayakan pakai.

“Ada empat tahap pengetesan injector,” lanjut Taqwa. Pertama adalah tes leakage atau kebocoran, dilanjutkan tes spray pattern alias pola semprotan nosel. Lantas injector bakal diukur kemampuan mengalirkan bahan baker (flow test) dan terakhir akan dilakukan simulasi pemakaian.

Pembersihan juga dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang menumpuk di nosel. Biar lebih jelas, yuk kita simak keempat proses tes dan satu tahap pembersihannya.

1. LEAKAGE TEST

Maksud dari test ini adalah mengetahui apakah ada kebocoran (leakage) baik dari bodi injector maupun pada jarum di noselnya.”Injektor harus tidak boleh bocor sama sekali,”wantinya. Kalau bocor di bodi, bahaya buat mesin karena bahan baker bisa menetes ke bagian luar mesin. Bisa kebakaran, tuh! Sedangkan kalau jarum noselnya bocor, bensin bakal terus mengocor meski injector menutup.

Tekanan bahan baker keseluruhanpun bakal ngedrop. Tes ini dilakukan dalam keadaan nosel tertutup (tidak dialiri arus listrik). Kalau pada tes ini lolos, atau tidak ada kebocoran maka injector bisa dipakai. Teteapi kalau ada bocor sedikit saja, injector wajib diganti.

2. SPRAY TEST

Dari tes ini diketahui pola penyemprotan injector.”Pengabutan bahan bakarnya harus bagus.” Ada beberapa pola yang bisa terdeteksi (lihat skema). Pola terbaik adalah yang paling kiri. Artinya bensin dikabutkan sempurna.

Kalau yang telihat di tengah atau paling kanan, berarti ada penyumbatan. Titik penyumbatannya bisa dilihat dari pola yang terjadi. Bisa saja penyumbatannya di bagian pinggir, sehingga bensin hanya “kencing” sedikit di bagian tengah.

Setiap mobil memiliki pola semprotan yang berbeda.”Delapan puluh persen kendaraan yang punya pola standar seperti yang paling kiri. Sisanya punya pola standar seperti yang paling kanan, misalnya BMW,”lanjut Taqwa. Dengan diketahui adanya penyumbatan, maka bisa coba dilakukan pembersihan.

3. FLOW TEST

Kemampuan total injector bakal teruji pada test ini. Maka sebaiknya mengetahui kapasitas standar yang diukur dalam satuan cc/menit. Untuk itu, injector akan dibuka (diberi arus untuk membuka jarum nosel) dan dialiri bahan baker (dengan tekanan tertentu) selama 15 detik. Lantas alirannya diukur apakah sesuai dengan kapastias standarnya.

Variabel pengetesan bisa berbeda untuk tiap mobil. Misalnya injector mesin 4G63 milik Mitsubishi Eterna berkapasitas 240 cc.menit. Artinya selama 15 detik, alat ini harus mengalirkan 60 cc bensin.

Sedangkan tekanan bahan baker saat tes biasanya dipatok 5 bar, lebih tingi dengan kondisi mesin (sekitar 3-4 bar). Resistance (tahanan) injector pun diukur apakah masih sesuai dengan standar.

Dari tes ini, bakal diketahui apakah kemampuan injector merata untuk tiap silinder. Sebab saat pertama diukur, flownya bisa berbeda-beda. Mesin pun bisa kasar, tidak bertenaga dan gampang ngelitik.

Setelah dibersihkan pun tes ini dilakukan kembali. Tak lain untuk mengecek apakah pembersihan yang dilakukan cukup efektif. Apakah kemampuannya kembali normal dan merata pada tiap silinder. Angka pengukuran berbeda masih bisa diterima untuk pemakaian harian, asal deviasinya tidak terlalu besar.

4. SIMULASI

Tahap ini diperlukan untuk memantau kinerja injector pada waktu dipakai. Sehingga perlu simulasi kondisi mesin. Aliran bensin diukur untuk tekanan dan putaran mesin berbeda.”Meski jarang terjadi, bisa saja injector bagus pada 1.000 rpm tetapi pada 2.000 rpm jelek,”terangnya.

5. PEMBERSIHAN

Kalau diyakini masih bisa dipakai alias tidak bocor, injector bisa dibersihkan. Ada dua metode pembersihan, pertama dengan cara liquid cleaing. Caranya dengan menggunakan cairan khusus yang dialirkan terus menerus (injector dalam kondisi terbuka) untuk mengikis kotoran. “Kalau cara itu nggak mempan, baru pakai ultrasonic cleaning,”beber Taqwa. Injektor direndam dalam wadah dengan cairan khusus juga. Lantas peranti itu dialirkan listrik untuk membuka tutup secara periodic.

Sementara pada cairan diberi gelombang getaran ultrasonic untuk mengikis endapan. Cara ini terbukti amph untuk mengembalikan performa mesin. Ketimbang membeli injector baru berharga jutaan rupiah, mending diservis. Biayanya sekitar Rp. 125 ribu per injector.

sumber : http://www.artikelotomotif.com

Minggu, 03 Februari 2013

CARA MEMERIKSA POROS GARDAN


Pemeriksaan poros gardan dibagi menjadi 3 bagian yaitu;

a. Pembongkaran
  • Lepas sambungan universal dair diferensial dan bantalan penyangga tengah dari rangka kemudian lepaskan poros propeller
  • Sebelum melepaskan poros propeller dari flens penyambung jangan lupa untuk member tanda pemasangan.
  • Masukkan peralatan khusus ke dalam ujung belakang dari rumah transmisi untuk mencegah kebocoran oli.
  • Siapkan poros propeller di atas bangku kerja
  • Beri tanda pemasangan flens yoke dan poros propeller.
  • Lepaskan map ring dan buka bantalan spider/ jarum bagian belakang.
  • Buka dan lepas snap ring dari bantalan jarum/spider bagian depan.
  • Tekan ujung yang satu dari bantalan jarum dengan ragum dan soket ukuran 14 mm dan 21 mm sehingga sisi lainnya dari batnalan jarum masuk ke dalam soket ukuran 21 cm
  • Pukul poros propeller hingga bantalan jarum ditarik keluar dan jaga bantalan tidak boleh berjatuhan.
b. Pemeriksaan
  • Cuci bagian yang dibongkar dan periksa kemungkinan rusak aus atau berkarat.
  • Periksa bagian yang diberi nomor kemungkinan aus, rusak dan berubah bentuk
  • Yoke sambungan dnegan selubung periksa bagian -bagian yang mungkin aus, rusak dan berubah bentuk.
  • Periksa yoke flens sambungan universal kemungkinan aus dan rusak.
c. Perakitan
  • Pasang komponen-komponen poros propeller sesuai nomor urutnya.
    pasang pada sipder pada Yoke dengan menggunakan peralatan khusus dan ragam atau alat pengepres yang lebih dahulu dipasang pada bantalan pada salah satu bagian spider dengan cara yang sama.
  • Sesudah dipsang, pemeriksa kehalusan putaran dengan jalan memutar selubung atau flens yoke ke kiri dan ke kanan.
  • Pasang poros dengan kelengkapan setelah tanda-tanda pemasangan yang dibuat waktu melepas dicocokkan.
  • Pada waktu memasang poros propeller 3 sambungan, pertama-tama setel posis bantalan tengah dalam kendaraan tanpa beban.
  • Cocok garis tengah bantalan harus tegak lurus pada garis tengah poros tengah.
  • Setel selesai pemasangan bagian sambungan univesal, selubung yoke yang masuk ke dalam transmisi harus diberi minyak pelumas
  • Keraskan baut pengikat menurut spesifikasinya.


 sumber : http://www.artikelotomotif.com/

CARA MENYETEL KARBURATOR MOBIL


Ada 3 sekerup di karburator yang memegang peran penting membuat mesin bensin menjadi optimal. Berikut ini 6 cara menyetel karburator mobil.
  • Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC dihidupkan. Penyetelan berhenti ketika sekrup itu tidak bisa lagi merendahkan RPM mesin.
  •  Sekerup RPM mesin diturunkan RPM sampai sekitar 500, atau sampai tidak mati saja.
  •  Sekarang mulaid engan menyetel sekrup idle (campuran udara dan bensin). Putar sekrup ini ke kiri sampai nyaris mati. Kemudian kembali ke kanan sampai nyaris mati juga. Setelah itu putar perlahan-lahan mencari RPM tertinggi. Saat itulah kita akan menemukan campuran bensin dan udara terbaik.
  •  Setelah menemukan campuran terbaik, sekarang setelah sekrup RPM sampai 700, 800, atau 900 sesuai permintaan pembuat mesin.
  •  Sekarang baru menyetelah sekrup idle up AC. Hidupkan AC, pasti RPM sudah berkurang, turun dari semula. Sekarang stel sekrup idle up sampai mencapai RPM, biasanya 900 atau 1000.
  •  Coba AC dimatikan, apakah sekarang RPM idle ke RPM yang diinginkan

Rabu, 30 Januari 2013

PERBEDAAN VVTI DAN VTEC


Di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan sistem penggerak katup, VVT-I, VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota umumnya menamai mesinya VVT-I. Sedangkan Honda menamainya VTEC. VVT-i Sistim VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian peranti untuk mengontrol penggerak camshaft. Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat. Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah lingkungan.Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang plus memanaskan campuran bahan bakar dan udara yang masuk. Selain itu, waktu kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya, efisiensi volumetrik jadi lebih baik. Untuk mewujudkannya, ada VVT-i controller pada timing gear di intake camshaft. Alat ini terdiri atas housing (rumah), kemudian di dalamnya ada ruangan oli untuk menggerakkan vane (baling-baling). Baling-baling itu terhubung dengan camshaft. Di dalamnya terdapat dua jalur oli menuju masing-masing ruang oli di dalam rumah VVT-i controller. Dari jalur oli yang berbeda inilah, vane akan mengatur waktu bukaan katup. Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. Kebalikannya, untuk kondisi retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur. Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci posisi vane tetap ada di tengah. Sebenarnya masih ada sistem yang lebih canggih, namanya VVTL-i (Variable Valve Timing Lift-Intelligent). Selain memainkan waktu bukaan katup, tingginya pun ikut dibedakan. VTEC Teknologi canggih Variable Valve Timing and Lift Electronic Controlled (VTEC) hasil inovasi Honda ini menampilkan mekanisme berbeda. Perbedaan utamanya adalah pada pergerakan katup masuknya. Pada mesin 16 valve, terdapat masing-masing dua katup masuk dan buang di tiap silinder. VTEC diaplikasikan hanya pada katup masuk. Pada katup inilah pengontrolan efisiensi mesin lebih berpengaruh. Asumsinya, proses pembuangan tak memerlukan pembukaan katup variabel sebab semakin lancar gas buang, kerja mesin akan semakin enteng. Pada mesin VTEC, kedua katup masuk tak selalu bergerak bareng. Misalnya, di putaran rendah hanya ada satu klep yang membuka. Bukaannya pun relatif kecil karena karakter camshaft yang menonjok katup ini cocok buat putaran rendah. Kondisi ini dinilai pas untuk mesin. Karena pada putaran rendah tak perlu suplai udara banyak. Selain itu, bisa terjadi turbulensi udara untuk membantu mencampur bahan bakar. Mesin jadi irit, efisien, juga ramah lingkungan. Seiring naiknya putaran mesin, kebutuhan suplai udara juga meningkat. Langsung dijawab dengan katup kedua. Bukaannya lebih besar karena nok chamshaft punya karakter derajat lebih tinggi. Asyiknya, katup pertama tadi ikut membuka lebih lebar. Hal ini disebabkan ada pin yang menghubungkan rocker arm dan mendorong pin. Otomatis pin tadi akan mengunci kedua rocker arm. Karena rocker arm kedua digerakkan oleh nok camshaft yang berdurasi lebih tinggi, gerakan katup pertama jadi mengikuti. Selain VTEC ada juga i-VTEC (intelligent VTEC) yang juga dilengkapi mekanisme memajukan dan memundurkan pengapian. Tentu hasilnya lebih maksimal untuk meningkatkan efisiensi mesin.